80 Tahun Merdeka, Ombak Tetap Bernyanyi
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera dan salam merah putih dari kami di tepi laut Kersik.
Delapan puluh tahun sudah Indonesia berdiri tegak. Di desa kecil kami, kemerdekaan bukan hanya kata, tapi nyata terasa saat bendera berkibar di tiang bambu, saat anak-anak bersorak dalam lomba lari karung, dan saat nelayan kembali dari laut dengan senyum lega.
Cerita Merdeka di Pesisir
Pagi itu, matahari muncul dari balik horizon, seakan membawa semangat baru. Di sepanjang jalan menuju pantai, para pemuda memasang umbul-umbul khas perayaan kemerdekaan, membentuk jejeran merah putih yang indah.
“Merdeka itu ketika anak-anak bisa tertawa bebas, tanpa takut kehilangan pantai tempat mereka bermain.”
— Kata seorang ibu pelaku UMKM, Pantai Biru Desa Kersik
Kemerdekaan & Alam yang Dijaga
Kami percaya, kemerdekaan juga berarti punya hak untuk menjaga alam. Maka, Agustus ini bukan hanya lomba dan pesta rakyat, tapi juga aksi bersama.
Kersik belajar merayakan kemerdekaan dengan cara sederhana: memungut sampah plastik yang tersangkut di pasir, menanam pohon cemara laut, dan berjanji menjaga laut dari polusi.
Ajakan untuk Sahabat Pesisir
Mari ikut menjaga semangat kemerdekaan bersama kami dengan cara:
- Membeli produk UMKM yang lahir dari tangan warga Kersik.
- Menyuarakan pentingnya menjaga laut dan pantai agar tetap bersih.
- Membagikan Surat dari Kersik agar makin banyak yang mengenal desa kecil ini.
Penutup
80 tahun Indonesia merdeka, dan di sini ombak tetap bernyanyi, membawa kabar bahwa perjuangan belum selesai.
“Bendera boleh berkibar di tiang bambu, tapi sejatinya merah putih itu ada di hati kita.”
Sampai jumpa di edisi berikutnya.
Semoga kemerdekaan selalu hadir, dari kota besar hingga pesisir kecil.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam hangat,
Jumadi