Sehat Bersama, Kuat Bersama

Bab 4 – Sehat Bersama, Kuat Bersama
Bab 4 – Sehat Bersama, Kuat Bersama

Di desa pesisir seperti Kersik, kesehatan adalah persoalan yang sangat nyata. Laut dan tanah memang memberi kehidupan, tetapi juga menyimpan risiko. Nelayan harus berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu, dingin dini hari, dan ombak yang menguji ketahanan tubuh. Pelaku UMKM dengan di garis pantai yang terus terkikis. Petani bekerja berjam-jam di bawah terik matahari, membungkuk di sawah atau ladang, yang lambat laun menguras tenaga. Anak-anak bermain di tepi pantai, terkadang dengan air yang kurang bersih.

Kesehatan adalah fondasi pembangunan sosial. Tanpa tubuh yang sehat, manusia sulit belajar, bekerja, atau berkontribusi bagi masyarakat. Karena itu, pertanyaan yang harus kita ajukan adalah: sudahkah pembangunan sosial memberi jaminan kesehatan yang adil dan merata bagi warga desa?

Pusban yang Dekat, Layanan yang Jauh

Desa Kersik sudah memiliki akses ke pusban dengan jaraknya yang mudah dijangkau oleh semua dusun. Namun sering kali tantangan bukan hanya soal jarak, tetapi juga keterbatasan tenaga medis dan obat. Ada saat-saat ketika warga yang sakit harus dirujuk ke rumah sakit di kota terdekat, menempuh perjalanan panjang dan biaya yang tidak sedikit.

Bagi keluarga yang berkecukupan, mungkin ini sekadar repot. Tetapi bagi nelayan kecil atau petani dengan penghasilan terbatas, perjalanan itu bisa menjadi beban berat. Dalam situasi ini, keadilan kesehatan menjadi pertanyaan besar: apakah semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk sehat?

Ketika Sakit Bukan Hanya Urusan Pribadi

Di desa, sakit satu orang bisa menjadi urusan banyak orang. Jika seorang nelayan jatuh sakit, maka keluarganya kehilangan penghasilan harian. Jika seorang ibu sakit, anak-anaknya ikut terdampak. Di sinilah terlihat bahwa kesehatan bukan hanya soal pribadi, tetapi soal sosial. Masyarakat yang sehat adalah syarat bagi desa yang kuat.

Gotong royong masih terasa dalam hal kesehatan. Ketika ada warga sakit, tetangga datang menjenguk, memberi bantuan atau sekadar menemani. Tetapi apakah perhatian sosial ini cukup menggantikan peran sistem kesehatan yang seharusnya hadir lebih kuat?

Kesehatan dan Lingkungan Pesisir

Di desa pesisir, kesehatan erat kaitannya dengan lingkungan. Jika laut tercemar, ikan yang menjadi makanan sehari-hari bisa berbahaya. Jika sanitasi buruk, penyakit mudah menyebar. Jika hutan mangrove rusak, desa bisa lebih rentan terhadap abrasi. Maka menjaga kesehatan tidak bisa dilepaskan dari menjaga lingkungan.

Kesehatan bukan hanya soal dokter dan obat, tetapi juga soal udara yang bersih, air yang layak, dan lingkungan yang sehat.

Refleksi untuk Desa Kersik

Bagi Desa Kersik, sehat bersama berarti kuat bersama. Tidak ada gunanya segelintir orang sehat sementara yang lain dibiarkan sakit karena tidak mampu berobat. Pembangunan sosial harus memastikan bahwa layanan kesehatan benar-benar menyentuh semua warga, bukan hanya mereka yang mudah dijangkau.

Sehat bersama juga berarti mengubah cara pandang: kesehatan bukan biaya, tetapi investasi. Anak-anak yang sehat akan lebih mudah belajar. Orang tua yang sehat akan lebih produktif bekerja. Lansia yang sehat akan tetap bisa memberi hikmah bagi generasi muda.

Kesehatan adalah syarat dasar bagi pembangunan sosial. Tanpa kesehatan, semua mimpi tentang pendidikan, ekonomi, dan solidaritas akan goyah. Di Desa Kersik, sehat bersama berarti kuat bersama.

Karena pembangunan sejati bukan hanya ketika jalan mulus dilalui kendaraan, tetapi ketika tubuh-tubuh warga yang melintasi jalan itu kuat, hati mereka tenang, dan hidup mereka lebih bermakna.

Facebook
Twitter
LinkedIn

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Artikel Terbaru