Epilog: Jalan Panjang Pembangunan Sosial

Epilog – Jalan Panjang Pembangunan Sosial

Pembangunan sering kita pahami sebagai deretan angka dalam laporan, proyek-proyek fisik yang tampak kasat mata, atau simbol kemajuan yang menjulang tinggi. Namun, perjalanan kita menyusuri Desa Kersik—dari laut hingga darat, dari ruang kelas hingga kantor desa—telah menunjukkan bahwa pembangunan sejati jauh melampaui itu semua. Pembangunan sosial adalah jalan panjang membangun manusia. Ia hadir ketika keadilan […]

Kesadaran Sosial: Inti dari Pembangunan Sejati

Kesadaran Sosial: Inti dari Pembangunan Sejati

Pada akhirnya, semua yang kita sebut pembangunan—jalan yang diaspal, dermaga yang dibangun, sekolah yang diperluas, pusban yang didirikan—akan kehilangan makna jika tidak disertai dengan kesadaran sosial. Sebab pembangunan bukan hanya soal benda, melainkan soal manusia. Kesadaran sosial adalah kemampuan untuk melihat orang lain, merasakan kebutuhannya, memahami kesulitannya, dan hadir bersama mereka. Tanpa kesadaran ini, pembangunan […]

Keberlanjutan: Warisan untuk Generasi Mendatang

Bab 9 – Keberlanjutan Warisan untuk Generasi Mendatang

Setiap pembangunan selalu menyisakan pertanyaan besar: untuk siapa semua ini dibangun? Apakah hanya untuk kepentingan hari ini, atau juga untuk anak cucu yang akan lahir esok? Bagi Desa Kersik, desa pesisir yang berdiri di antara laut dan daratan, pertanyaan ini semakin penting. Sebab kehidupan di sini sangat bergantung pada alam yang diwariskan dari generasi sebelumnya. […]

Teknologi: Siapa yang Tertinggal?

Bab 8 – Teknologi Siapa yang Tertinggal

Di era sekarang, teknologi telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Dari kota besar hingga desa-desa pesisir seperti Kersik, ponsel pintar sudah hampir ada di setiap rumah. Anak-anak menggunakan gawai untuk belajar sekaligus bermain, para nelayan menggunakan aplikasi cuaca untuk memprediksi gelombang laut, dan para ibu memanfaatkan media sosial untuk berjualan hasil olahan atau kue tradisional. […]

Menyulam Masa Depan dengan Benang Budaya

Bab 7 – Menyulam Masa Depan dengan Benang Budaya

Di setiap desa, budaya adalah jantung yang berdenyut dalam kehidupan sehari-hari. Ia tampak dalam cara orang menyapa, dalam doa yang dibisikkan sebelum berlayar, dalam gotong royong di sawah, dan dalam irama musik tradisional yang dimainkan saat hajatan. Budaya adalah identitas—sesuatu yang membuat sebuah desa tetap utuh meski dunia di sekelilingnya berubah. Di Desa Kersik, budaya […]

Modal Sosial: Lem yang Merekatkan Bangsa

Bab 6–Modal Sosial Lem yang Merekatkan Bangsa

Di desa, kekuatan tidak selalu diukur dari besarnya modal uang, luasnya lahan, atau megahnya infrastruktur. Ada satu modal yang sering terlupakan, tetapi justru menjadi penopang kehidupan sehari-hari: modal sosial. Modal ini tidak tersimpan di bank, tidak tercatat dalam laporan keuangan, tetapi terasa dalam sikap saling percaya, kebiasaan gotong royong, dan solidaritas antarwarga. Di Desa Kersik, […]

Membangun dari Akar Rumput: Ekonomi Komunitas

Bab 5 – Membangun dari Akar Rumput Ekonomi Komunitas

Di Desa Kersik, kehidupan sehari-hari selalu berputar di sekitar laut, sawah, kebun dan warung. Nelayan berangkat sebelum fajar, menantang ombak untuk membawa pulang ikan segar. Petani menyiangi tanaman di bawah panas matahari, berharap hujan datang tepat waktu. Sementara sebagian warga lain berdagang kecil-kecilan di pasar desa, menjual hasil bumi, ikan asin, atau kerajinan tangan sederhana. […]

Sehat Bersama, Kuat Bersama

Bab 4 – Sehat Bersama, Kuat Bersama

Di desa pesisir seperti Kersik, kesehatan adalah persoalan yang sangat nyata. Laut dan tanah memang memberi kehidupan, tetapi juga menyimpan risiko. Nelayan harus berhadapan dengan cuaca yang tidak menentu, dingin dini hari, dan ombak yang menguji ketahanan tubuh. Pelaku UMKM dengan di garis pantai yang terus terkikis. Petani bekerja berjam-jam di bawah terik matahari, membungkuk […]